Kamis, 19 Maret 2015

Globalisasi



Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global = mendunia).Berdasarkan akar katanya tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk ke lingkungan dunia.
            Pada era modern ini, peradaban manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi  komunikasi. Dengan cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan satelit  ini telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa didunia. Pemanfaatan jasa satelit tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara meluas dan digunakan dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan untuk survei sumber daya alam.
Contoh ada nya pengaruh globalisasi adalah adanya siaran langsung televisi antarnegara. Hal-hal yang sedang terjadi di negara lain, misalnya final Piala Dunia di Jerman dapat kita ketahui pada saat yang bersamaan. Dalam hal iini definisi berita yang biasanya diartikan sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi berubah menjadi suatu peristiwa yang sedang terjadi. Contoh lain adalah internet. Internet merupakan hasil penggabungan kemajuan teknologi komputer dengan kemajuan teknologi komunikasi yang dianggap
sebagai  bentuk revolusi di kedua bidang tersebut. Dengan kemampuan pembaruan data yang cepat,internet berkembang sebagai “jendela dunia” yang up to date.
Bebas, Terbuka, langsung dan tanpa mengenal batas negara merupakan ciri era komunikasi global. Semua kalangan bisa berhubungan dengan jaringan internet, termasuk di dalamnya jaringan-jaringan yang tidak layak atau menyesatkan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
            Hubungan antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun mulai mengikuti aturan internasional yang berkembang di dunia. Adanya hubungan yang mendunia ini dipengaruhi oleh adanya saluran-saluran pendukung proses globalisasi berikut ini.
1. Saluran pergaulan ;Adanya kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antarwarga negara akan memudahkan seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing.
2. Saluran teknologi ;berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa pengaruh sangat besar. Saluran teknologi memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi masyarakat penggunanya.
3. Saluran ekonomi ;produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen. Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Saat ini sistem bisnis melalui multimedia sudahn banyak dilakukan oleh perusahaan di Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun internet
4. Saluran media hiburan ;produk-produk hiburan  seperti film,lagu dan berbagai jenis produk permainan yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor ini perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari degradasi moral
C. Dampak Modernisasi dan Globalisasi
1.        Tanggapan dan Kecenderungan Perilaku
Masyarakat terhadap Modernisasi dan Globalisasi
            Menolak dan menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat internasional.
a.       Sikap Positif
Sikap Positif menunjukan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi dan
globalisasi. Sikap positif mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
1.        Penerimaan secara terbuka (open minded); merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi dan globalisasi
2.       Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif; merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat membuka diri dari hal-hal yang baru, langkah selanjutnya adalah kita harus memiliki kepekaan dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap antisipatif dapat menunjukan pengaruh yang timbul akibat adanya arus globalisasi dan modernisasi. Setelah kita mampu menilai pengaruh yang terjadi, maka kita harus mampu memilih pengaruh mana yang baik bagi kita dan pengaruh mana yang tidak baik bagi kita
3.       3. Adaptif, merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan globalisasi. Penyesuaian diri yang bersifat selektif artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku
4.      4. Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli.
5.                   semaju apapun dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara yang modern dan maju, namun tetap mempertahankan identitas diri mereka sebagai masyarakat Jepang.
6.      b. Sikap Negatif
7.       Sikap negatif menunjukan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
8.      1. Tertutup dan was-was (apatis); sikap seperti ini pernah ditunjukan oleh negara Cina dengan politik Great Wall nya. Sikap apatis dan menutup diri ini tentu jugs kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan dan perkembangan dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman
2. Acuh tak acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan mereka. sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3.       Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukan dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Jika seseorang atau suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.
2. Akibat modernisasi dan globalisasi terhadap budaya Indonesia
a.       Akibat Positif Globalisasi
1.        Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya internet, kalian bisa mengetahui kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa.
2.       Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, mereka mulai mengenal keindahan Alam Danau Toba di Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara,dll
b. Akibat Negatif Globalisasi
1.        Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock); guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini terjadi manakala unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami ketertinggalan.
A. Latar Belakang Kerja Sama
1.        Pengertian Kerja Sama Antarnegara
Istilah kerja sama ekonomi internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional mempunyai cakupan yang  lebih luas daripada perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Berikut ini tujuan kerja sama antarnegara.
a.       Mengisi kekurangan dibidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama
b.      Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai bidang
c.       Meningkatkan taraf hidup manusia, kesejahteraan, dan kemakmuran dunia
d.      Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan
e.       Meningkatkan devisa negara
2. Faktor-faktor penyebab kerja sama antarnegara, Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan padaperbedaan dan persamaan yang dimiliki antarnegara
a.       Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Perbedaan.Berikut ini perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara
1.        Perbedaan Sumber Daya Alam,Sumber daya alam yang oleh setiap negaraberbeda-beda baik dari segi jenis dan jumlahnya. Contoh Indonesia kaya  akan sumber daya alam
berupa bahan baku,namun negara Arab Saudi sedikit menghasilkan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian,
negara yang sedikit menghasilkan bahan baku  akan melakukan kerja sama dengan negara yang kaya akan bahan baku industri, dengan tujuan kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi.Perbedaan Iklim dan Kesuburan Tanah Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain, akan menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya, Indonesia dan beberapa negara lainnya yang beriklim tropis, curah hujan tinggi dan lahan yang subur akan menghasilkan padi,kopi,teh,karet dan sebagainya. Sedangkan negara di Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara tropis
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-negara berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-negara maju. Dengan demikian, negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologinya
4. Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan kerja sama
dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
b. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan
Berikut ini kesamaan yang mendorong kerja sama antarnegara.
1.        Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara. Misalnya, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
2. Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis)
Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki kondisi geografis yang sama sering mengadakan kerja sama untuk kepentingan wilayah dari masing-masing negara
anggotanya. Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi ASEAN,dsb.
3. Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat mendorong suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai contoh NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu, negara-negara yang tidak memihak pada blok Barat ataupun blok Timur membentuk kerja sama dalam organisas Nonblok
4. Kesamaan Agama
Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara untuk bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya, OKI (organisas konferensi islam), yaitu kelompok organisas negara-negara islam. Mereka bergabung dalam OKI sebagai respon atas peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa di Yerusalem yang dilakukan oleh Israel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah secara bijak!