Istilah globalisasi berasal dari
kata global atau globe (globe = bola dunia; global = mendunia).Berdasarkan akar
katanya tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk ke
lingkungan dunia.
Pada
era modern ini, peradaban manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan
adanya revolusi komunikasi. Dengan
cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi
radio dan satelit ini telah berkembang
menjadi jaringan yang sangat luas dan menjadi vital dalam berbagai aspek
kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa didunia. Pemanfaatan jasa satelit tidak
semata-mata untuk usaha hiburan, namun berkembang secara meluas dan digunakan
dalam teknologi pertelevisian, komunikasi, komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan
untuk survei sumber daya alam.
Contoh ada nya pengaruh
globalisasi adalah adanya siaran langsung televisi antarnegara. Hal-hal yang
sedang terjadi di negara lain, misalnya final Piala Dunia di Jerman dapat kita
ketahui pada saat yang bersamaan. Dalam hal iini definisi berita yang biasanya
diartikan sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi berubah menjadi suatu
peristiwa yang sedang terjadi. Contoh lain adalah internet. Internet merupakan
hasil penggabungan kemajuan teknologi komputer dengan kemajuan teknologi
komunikasi yang dianggap
sebagai bentuk revolusi di kedua bidang tersebut.
Dengan kemampuan pembaruan data yang cepat,internet berkembang sebagai “jendela
dunia” yang up to date.
Bebas, Terbuka, langsung dan tanpa
mengenal batas negara merupakan ciri era komunikasi global. Semua kalangan bisa
berhubungan dengan jaringan internet, termasuk di dalamnya jaringan-jaringan
yang tidak layak atau menyesatkan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
kita.
Hubungan
antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun
mulai mengikuti aturan internasional yang berkembang di dunia. Adanya hubungan
yang mendunia ini dipengaruhi oleh adanya saluran-saluran pendukung proses
globalisasi berikut ini.
1. Saluran pergaulan ;Adanya
kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antarwarga negara akan memudahkan
seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing.
2. Saluran teknologi ;berbagai
peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang membawa pengaruh sangat
besar. Saluran teknologi memiliki potensi perubahan yang sangat besar bagi
masyarakat penggunanya.
3. Saluran ekonomi
;produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen. Hal ini
akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Saat ini sistem bisnis
melalui multimedia sudahn banyak dilakukan oleh perusahaan di Indonesia,
misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat telepon maupun
internet
4. Saluran media hiburan
;produk-produk hiburan seperti film,lagu
dan berbagai jenis produk permainan yang beredar dapat memengaruhi mental
masyarakat. Sektor ini perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan
generasi muda dari degradasi moral
C. Dampak Modernisasi dan
Globalisasi
1.
Tanggapan dan Kecenderungan
Perilaku
Masyarakat terhadap Modernisasi
dan Globalisasi
Menolak
dan menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan
diri dari masyarakat internasional.
a.
Sikap Positif
Sikap Positif menunjukan bentuk
penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi dan
globalisasi. Sikap positif
mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
1.
Penerimaan secara terbuka (open
minded); merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi
dan globalisasi
2.
Mengembangkan sikap antisipatif
dan selektif; merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat
membuka diri dari hal-hal yang baru, langkah selanjutnya adalah kita harus
memiliki kepekaan dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi kaitannya
dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap antisipatif dapat menunjukan
pengaruh yang timbul akibat adanya arus globalisasi dan modernisasi. Setelah
kita mampu menilai pengaruh yang terjadi, maka kita harus mampu memilih
pengaruh mana yang baik bagi kita dan pengaruh mana yang tidak baik bagi kita
3.
3. Adaptif,
merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif
merupakan sikap mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi
dan globalisasi. Penyesuaian diri yang bersifat selektif artinya memiliki
pengaruh positif bagi si pelaku
4.
4. Tidak
meninggalkan unsur-unsur budaya asli.
5.
semaju apapun dampak modernisasi
yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya asli sebagai
identitas diri. Jepang merupakan salah satu negara yang modern dan maju, namun
tetap mempertahankan identitas diri mereka sebagai masyarakat Jepang.
6.
b. Sikap
Negatif
7.
Sikap negatif
menunjukan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus modernisasi dan
globalisasi, yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
8.
1. Tertutup
dan was-was (apatis); sikap seperti ini pernah ditunjukan oleh negara Cina
dengan politik Great Wall nya. Sikap apatis dan menutup diri ini tentu jugs
kurang baik, karena sikap ini akan menjauhkan diri dari kemajuan dan
perkembangan dunia, kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara lain yang
terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman
2. Acuh tak acuh; sikap ini pada
umumnya ditunjukan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis
modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu
mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka
pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan
mereka. sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.
3.
Kurang selektif dalam menyikapi
perubahan modernisasi; sikap ini ditunjukan dengan menerima setiap bentuk
hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Jika seseorang atau suatu masyarakat
hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka
unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus
modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan
jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.
2. Akibat modernisasi dan globalisasi
terhadap budaya Indonesia
a.
Akibat Positif Globalisasi
1.
Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia; dengan adanya
internet, kalian bisa mengetahui kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat
dibandingkan ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya
akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa.
2.
Ragam kebudayaan dan kekayaan alam
negara Indonesia lebih dikenal dunia; dulu mungkin masyarakat Eropa hanya
mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi komunikasi, mereka mulai mengenal keindahan Alam Danau Toba di
Sumatra Utara, panorama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara,dll
b. Akibat Negatif Globalisasi
1.
Munculnya guncangan kebudayaan (cultural
shock); guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena
melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda.
Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling
berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan.
Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag); kondisi ini
terjadi manakala unsur kebudayaan tidak berkembang secara bersamaan, salah satu
unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur lainnya mengalami
ketertinggalan.
A. Latar Belakang Kerja Sama
1.
Pengertian Kerja Sama Antarnegara
Istilah kerja sama ekonomi
internasional tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi
internasional mempunyai cakupan yang
lebih luas daripada perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi
internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam
bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang
prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
Berikut ini tujuan kerja sama
antarnegara.
a.
Mengisi kekurangan dibidang
ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama
b.
Meningkatkan perekonomian
negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai bidang
c.
Meningkatkan taraf hidup manusia,
kesejahteraan, dan kemakmuran dunia
d.
Memperluas hubungan dan mempererat
persahabatan
e.
Meningkatkan devisa negara
2. Faktor-faktor penyebab kerja
sama antarnegara, Faktor-faktor yang memengaruhi dapat didasarkan padaperbedaan
dan persamaan yang dimiliki antarnegara
a.
Kerja Sama Antarnegara Akibat
Adanya Perbedaan.Berikut ini perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara
1.
Perbedaan Sumber Daya Alam,Sumber
daya alam yang oleh setiap negaraberbeda-beda baik dari segi jenis dan
jumlahnya. Contoh Indonesia kaya akan
sumber daya alam
berupa bahan baku,namun negara
Arab Saudi sedikit menghasilkan bahan baku untuk industri, padahal kebutuhan
mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian,
negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja sama dengan negara yang
kaya akan bahan baku industri, dengan tujuan kebutuhan bahan baku dapat
terpenuhi.Perbedaan Iklim dan Kesuburan Tanah Perbedaan iklim dan kesuburan
tanah antara satu negara dengan negara lain, akan menyebabkan perbedaan jenis
tanaman. Misalnya,
Indonesia dan beberapa negara lainnya yang beriklim tropis, curah hujan tinggi
dan lahan yang subur akan menghasilkan padi,kopi,teh,karet dan sebagainya.
Sedangkan negara di Eropa yang beriklim sedang tidak cocok untuk jenis tanaman
tersebut sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-negara tropis
3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Eropa Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan negara-negara berkembang seperti di
Afrika dan sebagian Asia. Adanya perbedaan tersebut, negara-negara berkembang
dapat melakukan kerja sama dengan negara-negara maju. Dengan demikian,
negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologinya
4. Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu
wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik antarnegara bahkan
menjadi konflik internasional. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan
diri dengan RRC yang berideologi komunis, memerlukan kerja sama
dalam bidang politik dengan negara
yang berideologi liberal seperti Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar
masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan di meja perundingan.
b. Kerja Sama Antarnegara Akibat
Adanya Kesamaan
Berikut ini kesamaan yang mendorong
kerja sama antarnegara.
1.
Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara
beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja sama antarnegara. Misalnya,
beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja sama yang diberi
nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
2. Kesamaan keadaan wilayah
(kondisi geografis)
Negara-negara yang terletak di
suatu wilayah yang memiliki kondisi geografis yang sama sering mengadakan kerja
sama untuk kepentingan wilayah dari masing-masing negara
anggotanya. Misalnya negara-negara
yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui organisasi
ASEAN,dsb.
3. Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai
kesamaan ideologi dapat mendorong suatu negara melakukan kerja sama. Sebagai
contoh NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama
negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu,
negara-negara yang tidak memihak pada blok Barat ataupun blok Timur membentuk
kerja sama dalam organisas Nonblok
4. Kesamaan Agama
Adanya persamaan agama juga dapat
mendorong beberapa negara untuk bergabung dalam suatu organisasi. Misalnya, OKI
(organisas konferensi islam), yaitu kelompok organisas negara-negara islam.
Mereka bergabung dalam OKI sebagai respon atas peristiwa pembakaran Masjid Al
Aqsa di Yerusalem yang dilakukan oleh Israel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah secara bijak!